Minggu, 01 April 2012

Membangun Karakteristik Bangsa yang Demokratis

Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban, sesuai yang diamanatkan oleh mata kuliah keawarganegaraan , maka setiap warga negara harus memiliki karakter atau jiwa yang demokrtatis, antara lain :


Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab
            Dalam masyarakat suatu Negara yang demokratis rasa hormat dan demokratis diperlukan sikap atau rasa hormat dan bertanggung jawab. Rasa hormat sangat diperlukan untuk membangun karakter atau jiwa yang demokratis, karena rasa hormat adalah suatu rasa yang digunakan untuk menghormati
Mengingat banyaknya suku, agama yang berbeda-beda di Indonesia, maka rasa hormat sangatlah penting untuk mempererat persatuan Negara ini, karena apabila tidak ada rasa hormat maka Negara ini mungkin akan berantakkan mengingat perbedaan setiap warga Negara Indonesia baik itu suku, agama dan masih banyak lagi.
Inti dari rasa hormat itu sendiri adalah menghormati setiap perbedaan antara individu dengan individu lainnya untuk mencapai suatu keharmonisan,persatuan dan agar tidak terjadi perpecahan dalam kehidupan berkewarganegaraan.
Tidak hanya hormat antar individu, rasa hormat juga sangat diperlukan dalam suatu peraturan. Sebagai warga Negara yang baik, kita wajib hormat atu mematuhi segala peraturan yang telah dibuat.
Contoh singkat dari rasa hormat adalah, menghormati seseorang yang sedang beribadah sesuai dengan kepercayaannya tanpa sedikitpun mengganggu kegiatan ibadah seseorang tersebut. Contoh lainnya adalah menghormati peraturan yang telah dibuat.
Dalam masyarakat yang demokratis rasa bertanggung jawab juga tak kalah pentingnya. Rasa bertanggung jawab diperlukan karena rasa tanggung jawab adalah suatu rasa yang mencerminkan sikap berani menerima apapun hasil baik ataupun buruknya suatu hal contoh singkatnya adalah apabila kita melanggar suatu peraturan maka kita wajib bertanggung jawab berani menerima sangsi sesuai dengan apa peraturan yang telah ditetapkan.

Bersifat kritis
            Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yangvalid (sah) serta argument yang akurat  Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial, budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan supra-empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditujukan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yng bertanggung jawab terhadap apa yang dikritisi.
            Membangun kesadaran untuk bersikap kritis menjadi bagian dari upaya menuju warga negara yang memiliki watak deliberasi bagi terbentuknya demokrasi deliberatif. Sikap kritis yang dilandasi dengan pengetahuan dan informasi dalam berhadapan dengan aneka latar belakang kebijakan pemerintah. Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara damai. Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat berujung konflik (horizontal dan vertical), untuk itu perlu ditekankan dalam kewargaan yang deliberatif, penyelesaian masalah harus dilakukan dengan damai bukan kekerasan.
            Contohnya adalah ketika kita dihadapkan dengan masalah, kita harus berfikir kedepan/ maju untuk membuat suatu hal menjadi lebih baik lagi, seperti Rieke Diah Pitaloka yang berpendapat jikalau BBM naik apa untungnya untuk masyarakat, yang ada hanya menyengsarakan rakyat. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan berfikir kritis tidak untuk mememntingkan diri sendiri tapi mementingkan orang banyak.

Melakukan diskusi dan dialog
            Sebagai masyarakat yang baik, melakukan diskusi dan dialog tak kalah pentingnya untuk membangun karakter bangsa yang demokratis, karena melakukan diskusi atau dialog merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara bermusyawarah memberikan dan mendengarkan opini atau pemikiran orang lain tanpa sedikitpun mementingkan opini atau pemikiran sendiri dengan tidak mendengarkan pendapat orang lain.
            Inti dari sikap melakukan diskusi dan dialog adalah mengumpulkan pemikiran yang baik dengan cara bermusyawarah sehingga menghasilkan suatu pemikiran yang lebih baik tanpa sedikitpun mengurangi rasa menghargai pemikiran seseorang yang dikira kurang tepat atau kurang lebih baik.
            Contohnya melakukan diskusi adalah dalam rapat/sidang seseorang tidak boleh egois dengan berfikir bahwa pendapatnya adalah yang paling baik/tepat untuk menyelesaikan suatu masalah, tetapi kita harus mendengarkan pendapat orang lain agar menghasilkan suatu penyelesaian yang lebih baik.

Bersikap terbuka
            Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transparan serta terbuka, sejauh masalah tersebut tidak bersifat terbuka. Dalam membangun karakter bangsa yang demokratis kita juga harus bersifat terbuka, dalam artian lain kita tidak boleh menyembunyikan suatu hal yang dapat merugikan suatu pihak dengan bersikap seolah-olah kita tidak tahu dan tidak terjadi apa-apa.
            Contohnya dalam rapat kita harus mengeluarkan suatu sikap terbuka, dalam artian lain kita tidak boleh menyembunyikan suatu hal dan kita harus terbuka dengan tidak menutupi semua hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Rasional
            Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran yang sehat. Dalam artian lain kita harus memikirkan suatu hal dengan suatu pemikiran yang baik dengan memperhatikan resiko atau dampak yang kita pikirkan agar tidak terjadi kekeliruan dan suatu hal yang dapat merugikan, dengan kata lain tidak berfikir secara emosi yang muncul.
            Contoh sikap rasional adalah sebelum mengemukakan pendapat kita harus berfikir terlebih dahulu dengan memikirkan suatu dampak yang akan ditimbulkan, dan apakah pemikiran itu dapa menyelesaikan suatu masalah.

Adil
            Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat kemanusiaan Dalam membangun sikap demokratis kita harus adil, dalam kata lain tidak memihak seseorang tanpa melihat derajat seseorang tersebut. Mungkin sebagai manusia kita tidak bisa seadil Allah SWT, namun kita pasti sedikit mampu bersikap adil membela kebenaran tanpa memandang tinggi rendahnya derajat seseorang.
            Contonya kita harus adil membela kebenaran tanpa memandang sebelah mata seseorang yang memiliki seseorang yang derajatnya lebih rendah
Jujur
            Sikap in adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan akurat. Maksud jujur disini adalah bersikap atau mengungkapkan suatu hal yang benar apa adanya dan memang benar adanya dengan kenyataan yang ada tanpa bersikap/berkata dusta.
            Contonya apabila kita diminta sebagai saksi dalam persidangan, kita harus mengutarakan suatu hal dengan suatu kebenaran tanpa mengurangi atau menambahkan suatu perkataan atau menyangkal dan membohongi semua dengan tujuan meringankan tersangka.

Sumber referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar