Senin, 24 Januari 2011

tugas 4 ISD

Nama : Muhammad Faisal
Kelas : 1IC03
NPM : 24410682 

Peranan Kita sebagai Makhluk Sosial terhadap Lingkungan Sekitar Kita dan Peranan Kita dalam Kelompok Kelas

          Sikap kita sebagai makhluk social terhadap lingkungan social adalah melakukan kerja sama dengan makhluk social lainnya, dan melakukan penyesuain diri terhadap lingkungan social. Kerja sama antara makhluk social sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari mengingat kita adalah makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri. Dalam lingkungan social kita juga harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar agar tidak tejadi hal-hal yang tidah diingini, misalnya kesalhpahaman antar mahkluk social.
            Sikap pribadi yang saya lakukan terhadap lingkungan social misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, agar tidak menyebabkan banjir yang dampaknya tidak hanya dirasakan sendiri namun juga dirasakan orang lain.selalu berbuat baik antar sesame, dan tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan terhadap orang-orang dilingkungan sekitar.
            Selain peran saya terhadap lingkungan sekitar tadi, ada juga sikap/peranan saya dalam kelompok kelas, yaitu melakukan diskusi dengan teman agar terjadi pemufakatan bagi anggota kelompok, dan memberikan pendapat yang baik untuk dipertimbangkan agar tercapai tujuan dan menghindarkan sifat egoisme masing-masing dalam pengambilan suatu keputusan, dan mengingatkan antara saya dengan anggota kelompok kelas itu sama, tidak ada yang membeda-bedakan, tidak ada yang pintar dan bodoh, tidak ada yang tampan dan buruk karena kedudukan kita sebagai lingkungan social itu adalah sama ( kita tidak akan mampu berdiri sendiri didunia ini tanpa ada makhluk social lainnya [teman,keluarga dan lainnya]).

tugas 3 ISD

Nama : Muhammad Faisal
Kelas : 1IC03
NPM : 24410682

Masalah - Masalah Sosial
            Masalah social merupakan salah satu perilaku yang dilakukan seseorang atau beberapa orang baik itu disadari mapun tidak tidak disadari telah melakukan kekeliruan dalam artian lain tidak mengikuti suatu norma yang ada.
            Ada bermacam-macam contoh masalah social, misalnya saja masalah pencurian/perampokkan yang secar terpaksa dilakukan demi untuk biaya makan sehari-hari, pemerkosaan, pembunuhan  dan masih banyak lagi.
            Tindak kriminal dan kejahatan merupakan salah satu masalah social yang ada dinegara kita. Tindak kriminal dan kejahatan adalah suatu bentuk untuk memenuhi kepuasan materi dengan tanpa memperhitungkan kessesuain diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Mungkin tindakkan itu dilakukan karena suatu sebab yang baik namun cara yang dilakukannya telah melakukan kesalahan yang besar, misalnya seorang bapak/ suami terpaksa melakukan tindak kriminalitas dan kejahatan ( mencuri ) karena buah hati dan istri tercintanya kelaparan. Mungkin niat seorang bapak tadi baik yaitu menafkahi anak dan istrinya, namun bapak tersebut telah melakukan kesalahan besar, tindakannya itu sudah melanggar suatu norma yang berlaku. Seharusnya bapak tersebut harus lebih berusaha dalam mencari/menafkahi keluarganya, misalnya dengan mencari lapangan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan baru yang sesuai dengan kemampuannya.
            Contoh lain masalah social adalah pemerkosaan dan pembunuhan. Masalah tersebut sering terjadi karena tindakan menyimpang. Misalnya saja seorang yang belum cukup umur diam-diam menonton video yang seharusnya tidak layak ditontonnya, dari proses menonton tadi seseorang tadipun merasa penasaran dan ingin mecoba mempraktekkan apa yang dilakukan dalam video yang tak layak ditontonnya itu. Karena rasa ingin mencoba semakin menghantuinya dan tindak pemerkosaanpun akhirnya terjadi juga.
            Masalah social bisa terjadi karena tidak sehatnya mental/pikiran kita sehingga yang tadinya sudah salah akhirnya dilakukan juga. Sebagi manusia yang bernorma agama sebaiknya kita mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga pikiran yang tidak sehat bisa terbuang jauh-jauh dari tubuh kita dan masalah sosialpun bisa kita atasi dan tidak kita lakukan.
           

Rabu, 12 Januari 2011

tugas 2 ISD

Nama : Muhammad Faisal
Kelas : 1IC03
NPM : 24410682

Ketidaksukaan Seorang Teman Terhadap Teman yang lainnya Karena Kurangnya Interaksi antar Mereka

          Sejak dilahirkan hingga saat ini kita adalah makhluk sosial, kita pasti hidup didunai ini membutuhkan makhluk lain dan kita tidak akan mampu hidup tanpa bantuan makhluk lain.Dalam hidup kita pasti melakukan suatu interaksi yang setiap hari asti kita lakukan, dalam arti lain manusia perlu melakukan suatu interaksi dengan manusia lainnya.
          Interaksi sangat dibutuhkan bagi setiap manusia untuk meneruskan sisa hidupnya. Sebagai makhluk yang memerlukan suatu interaksi sebaiknya kita menjalin suatu silahturahmi antara kita dengan yang lainnya agar tercipta suatu kenyamanan hidup.
          Dalam hidup janganlah kita pernah lupakan bahwa pentingnya suatu interaksi itu bagi kita semua.Interaksi memberikn pengaruh besar terhadap kehidupan kita. Hal-hal yang bisa ditimbulkan karena tidak adanya suatu interaksi antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lain adalah kesalahpahaman. Misalnya saja ada teman kita dikelas yang dikucilkan oleh teman kita yang lain dalam arti lain tidak disukai oleh teman kita yang lainnya. Hal itu terjadi karena kurangnya interaksi antar mereka berdu sehingga kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh mereka. 
         Sebagai makhluk yang berinteraksi saya sebagai makhluk sosial juga harus menyadarkan mereka bahwa mereka kurang adanya interaksi satu sama lain sehingga permusuhan yang seharusnya tidak terjadi akhirnyapun terjadi juga. Dalam hal seperti ini tugas saya adalah mempersatukan mereka kembali dengan mengajak mereka berbincang-bincang, tertawaria, sehingga terjadi sebuah interaksi antara mereka. Dengan adanya suatu interaksi antar mereka berarti telah menyalahkan anggapan si A dan si B bahwa pandanga si A terhadap si B adalah negatif begitu pula sebaliknya.
         Suatu permusuhan atau ketidaksukaan seseorang dengan seseorang yang lain tidak akan timbul apabila interaksi terjalin antara mereka. Dengan saling berjabat tangan, bercakap-cakap, saling menegur satu sama lain akan mencegah kesalahpahaman, Dan apabila kurangnya atau tidak pernah berjabat tangan, berbincang-bincang antara seseorang yang satu dengan yang lainnya akan menimbulkan suatu kesalahan yang seharusnya tidak pernah terjadi, contonya seperti masalah tadi yang saling tidak menyukai satu sama lain. Sebagai manusia kita wajib mengingatkan mereka, menenangkan hati mereka, menyuruh mereka berpikir secara positif dan mendekatkan keduanya untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga kurangnya komunikasi antar mereka berdua yang menyebabkan pertengkaran antara mereka tidak akan terjadi lagi.

tugas 1 ISD

Nama : Muhammad Faisal
Kelas : 1IC03
NPM : 24410682



Tingkah laku sosial

          Tingkah laku sosial ada 2, yaitu tingkah laku yang positif dan tingkah laku yang negatif. Tingkah laku positif merupakan salah satu sikap yang mencerminkan suatu kebaikan. tingkah laku ini sangat baik untuk ditiru, Tingkah laku ini bisa juga disebut sebagai salah satu sikap yang tidak merugikan orang lain karena jika hal yang positif itu dilakukan maka hal yang positif pulalah yang kita dapatkan. Tingkah laku negatif, yaitu salah satu sikap yang mencerminkan suatu kekeliruan yang menyebabkan suatu penyimpangan sehingga dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.
          Contoh-contoh tingkah laku yang positif misalnya rajin beribadah menjalankan syariah agama, patuh dan hormat kepada kedua orang tua, belajar dan sebagainya Adapun contoh-contoh tingkah laku yang negatif seperti mabuk-mabukkan, berjudi, menipu, korupsi dan lain sebagainya.
          Sebagai makhluk sosial kita seharusnya sudah bisa membedakan hal-hal yang baik dengan hal-hal yang buruk. Banyak masyarakat di negara ini dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk itu, tetapi banyak juga yang tidak mengerti apa saja hal yang baik dan buruk itu. Dikota-kota besar misalnya banyak masyarakat yang mengerti tingkah laku positif tetapi melakukan tingkah laku yang negatif pula. Dengan beranggapan Ia hanya melakukan sedikit saja tingkah laku yang negatif. Sebagai makhluk sosial seharusnya kita membuang jauh-jauh anggapan tersebut, jika dipikir secara berulang-ulang, mungkin memang melakukan sedikt tingkah laku yang negatif adalah sebuah kehkhilafan, namun apa daya  ketika kita melakukan sedikit saja tingkah laku tersebut tetapi kita melakukannya secara terus menerus itu sama saja kita melakukan tigkah laku yang negatif yang tanpa kita sadari telah kita lakukan dan dapat disebut juga kita tidak dapat membedakan mana tingkah laku yang positif dan mana tingkah laku yang negatif.
           Banyak cara untuk menghindari tingkah laku yang negatif misalkan memperdekatkan diri kita kepada Sang Pencipta, dengan berupaya menyadarkan diri bahwa yang benar itu seharusnya kita lakukan dan yang salah itu seharusnya kita tinggalkan,

Selasa, 11 Januari 2011

TUGAS ISD

Nama : Muhammad Faisal
Kelas : 1IC03
NPM : 24410682


Perencanaan Sosial
Perenanaan social adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah an bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan. Perencanaan social lebih bersifat preventif. Oleh karena itu, kegiatannya berupa pengarahan-pengarahan dan bimbingan social mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik.
Beberapa kegunaan sosiologi dalam perencanaan social adalah:
1.      Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan dan pemasyarakatan suatu perencanaan social relative lebih mudah dilakukan.
2.      Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antargolongan, juga proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti perencanaan ke depan yang disusun atas dasar kenyataan yang factual dalam masyarakat oleh sosiologi relative bisa dipercaya.
3.      Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasrkan oleh objektivitas. Dengan demikian, pelaksanaan suatu perencanaan social diharapkan lebih kecil penyimpangannya.
4.      Debgan berpikir secara sosiologis, suatu perencanaan social dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudaaannya, seperti perkembangan iptek. Hal ini dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarkatan yang ada.
5.      Menurut pandangan sosiologi, perencanaan social merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan social guna menciptakan ketertiban masyarakat.

( dikutip dari buku sosiologi 1 untuk SMA kelas X,penerbit Yudhistira )

pemecahan masalh sosial

nama : Muhammad Faisal
kelas : 1IC03
NPM : 24410682

Pemecahan Masalah Sosial
Masalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsure-unsur social yang membahayaka kehidupan masyarakat. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsure-unsur tersebut. Masalah social timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompk social yang bersumber pada factor-faktor berikut:
1.      Ekoonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
2.      Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.
3.      Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri dan disorganisasi jiwa.
4.      Kebudayaan, misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja, konflik agama, konflik etnis.
            Di setiap masyarakat terdapat perbedaan persepsi tentang kepincang-kepincangan yang dianggap masalah social. Akan tetapi, pada umumnya dianggap masalah social yaitu:
1.    1.   Kemiskinan;
2.    2.    kejahatan;
3.    3.   disorganisasi keluarga;
4.    4.    masalah generasi muda;
5.   5.  peperangan;
6.   6.    pelanggaran terhadap norma masyarakat;
7.   7.    masalah kependudukan;dan
8.   8.   masalah kehidupan hidup.
      Metode-metode sosiologis yang diperlukan untuk memecahkan masalah social adalah metode preventif dan metode represif. Metode preventif lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah social. Metode represif lebih banyak digunakan. Dengan metode ini, apabila suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah social, baru diambil tindakan untuk mengatasinya.
( Dikutip dari buku sosiologi 1 untuk SMA kelas X, penerbit yudhistira )